Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jaman Weda

Zaman Weda

Zaman ini di mulai dengan datangnya bangsa Arya sekitar 1500 tahun sebelum Masehi di daerah hulu sungai Sindhu yang terkenal dengan nama Panjab ( sama dengan 5 sungai). Bangsa Arya itu, yang termasuk induk bangsa Indo-Eropa, mula-mula adalah bangsa pengembara. Dari tempat mereka terakhir di daerah Asia Pusat, sebagian dari mereka memasuki dan menetap didataran tinggi Iran, dan sebagian lagi di Panjab. Di sepanjang lembah sungai Sindhu terdapat suatu peradaban bangsa Drawida yang sudah tinggi sekali tingkatnya. Peradaban ini berpusat di kota-kota yang diperkuat dengan benteng-benteng. Susunan kota serta rumah-rumahnya terbuat dari batu, dan diantara kota-kota itu yang terkenal adalah kota Mohenjo Daro dan Harappa.
Jaman Weda


Zaman Weda

Zaman ini di mulai dengan datangnya bangsa Arya sekitar 1500 tahun sebelum Masehi di daerah hulu sungai Sindhu yang terkenal dengan nama Panjab ( sama dengan 5 sungai). Bangsa Arya itu, yang termasuk induk bangsa Indo-Eropa, mula-mula adalah bangsa pengembara. Dari tempat mereka terakhir di daerah Asia Pusat, sebagian dari mereka memasuki dan menetap didataran tinggi Iran, dan sebagian lagi di Panjab. Di sepanjang lembah sungai Sindhu terdapat suatu peradaban bangsa Drawida yang sudah tinggi sekali tingkatnya. Peradaban ini berpusat di kota-kota yang diperkuat dengan benteng-benteng. Susunan kota serta rumah-rumahnya terbuat dari batu, dan diantara kota-kota itu yang terkenal adalah kota Mohenjo Daro dan Harappa.
Datangnya bangsa Arya di Panjab disertai pertempuran-pertempuran melawan bangsa Drawida saat itu. Dalam Rigweda hal ini nyata sekali dengan dikatakannya bahwa bangsa Arya menjumpai penduduk yang kecil-kecil badannya, hidungnya Pesek, berkulit hitam dan tinggal dalam kota benteng (Pur). Penduduk tersebut mereka namakan budak (dasyu), sebutan tersebut menunjukan bahwa bangsa Drawida ini telah ditaklukan. Dewa perang bangsa Arya, Indra, diberi julukab “Puramdara” atau “Pengempur Benteng”, karena telah berhasil menghancurkan 90 buah benteng.
Bangsa Arya datang bergelombang, pada suatu ketika daerah Panjab tidak lagi mencukupi, terlebih lagi bangsa pengembara tidak mengenal mengolah tanah itu. Mereka pun menyebar kearah tenggara, memasuki lembah sungai Gangga dan Yamuna ( Doab=daerah dua sungai). Di daerah Panjab mereka dapat mempertahankan kemurnian darahnya dan kebudayaan mereka, dan sebaliknya didaerah Doab mereka mulai bercampur dengan dengan penduduk asli karena kedatangan mereka tidak lagi dengan kekerasan melainkan dengan jalan damai. Sejak kira-kira 1000 tahun sebelum Masehi percampuran itu sudah memberikan dasar-dasar kokoh untuk mengembangkan kebudayaan sampai mencapai puncak-puncaknya dalam kebulatan yang biasa disebut “Kebudayaan Hindu”.
Keagamaan jaman Weda sesungguhnya adalah keagamaan bangsa Arya, dan sumbernya terutama terdapat dalam Trayi Widya (Rig-, Sama- dan Yajurweda). Samadewa dan Yajurweda erat sekali hubungannya dengan Riweda, maka yang menjadi sumber sebenarnya adalah Rigweda itu.
Atharwaweda terhimpunnya sangat kemudian sekali, ialah di daerah Doab, maka dalam keagamaan Weda tidak mengambil bagian. Hanya isinya adalah sangat tua, ialah alam pikiran kepercayaan yang terdapat pada penduduk asli.
Keagamaan jaman Weda itu mengenal banyak sekali dewa-dewa. Dewa-dewa ini masing-masing dihubungkan dengan tenaga alam, yang menguasai dan mempengaruhi kehidupan manusia. Bahkan tenaga alam itulah yang dipuja-puja sebagai dewa, yang disertai segala sifat kemanusiaan(personifikasi dari tenaga-tenaga alam). Dan nama dewa adalah nama tenaga alam itu sendiri. Demikianlah maka Agni (api) adalah dewa api, Wayu (angin) adalah Dewa Angin, Surya (matahari) adalah Dewa Matahari, Candra (Bulan) adalah Dewa Bulan, Marut (angin kencang) adalah Dewa Badai. Dewa-dewa lain adalah Waruna (Dewa Angkasa), Parjanya( Dewa Hujan), Indra ( Dewa Perang), Acwin (Dewa Kembar, yang menjadi Dewa Kesehatan), Usa (Dewa Fajar) dsb.
Yang terkenal dan mendapat pujian-pujian serta pujaan paling banyak adalah Indra dan Agni. Indra adalah Dewa yang terus-menerus menggempur Wrtra (dewa jahat yang selalu menahan air angkasa dalam gunung-gunung awan), dan dengan demikian melepaskan hujan turun ke bumi. Indra biasa diberi saji khusus berupa soma, yaitu semacam minuman dari getah suatu tumbuh-tumbuhan yang dapat membuat mabuk. Pengharapan pemuja ialah supaya Indra dalam keadaan mabuk dapat berperang lebih hebat lagi dan dengan demikian dapat berbuat lebih banyak bagi manusia. (soma juga dipuja sebagai dewa, dan nantinya disamakan dengan Candra, Dewa Bulan).
Agni mempunyai kedudukan yang sangat istimewa dan dianggap sebagai sahabat manusia, oleh karena api di dalam tiap rumah tentu diperlukan dan selalu ada. Dalam upacara-upacara pemujaan dewa itu, api tidak boleh ketinggalan. Api suci itu merupakan syarat yang pertama-tama. Di dalamupacara itu dewa yang dipuja diminta turun dan ambil tempat duduk dari rumput kuca yang sangat suci, dan saji-saji yang telah tersedia di situ dimasukan ke dalam api saji sebagai (disuapkan ke dalam mulut dewa).
Pemberian saji itu, yang menjadi kewajiban setiap kepala keluarga, terutam sekali ditujukan untuk mendapat anugerah yang nyata dari dewa, ialah apa-apa yang erat hubungannya dengan keperluan sehari-hari: kekayaankan akan ternak, harta dan anak, kebebasan dari suatu kesengsaraan, kesehatan, hujan, juga hasil dalam suatu usaha, kemenangan dalam perang, dsb.
Di dalam memuja dan memuji seorang dewa, maka dewa yang bersangkutan ini digambarkan sebagai dewa satu-satunya yang ada, seakan-akan tak ada dikenal dewa yang lain, sehingga terdapatkan kesan bahwa keagamaannya bersifat monotheisme. Sifat ini di dalam kenyataan adanya banyak dewa-dewa (polytheisme), dinamakan henotheisme.


Sumber Bacaan
Dr. R. Soekmono, 1973. Pengantar Sejarah Indonesia 2. Yogyakarta: Kanisius ( IKAPI). hlm 8-11.
Baca Berita Dapatkan Uang!!! Jangan Ketinggalan!!!
Dear friend, saya baru saja mendapat Rp300 di BuzzBreak! Bergabunglah sekarang dan Anda bisa mendapatkan --->Rp200.000.
Kabar gembira, anda membaca berita juga mendapat uang!
Silahkah Join, karena tidak ada salahnya mencoba:
Bagi yang memiliki Wallet DANA, wd jauh lebih mudah!